Shalsa Nabila

Pengagum kata-kata dan pemimpi sepenuhnya.

Friday 7 February 2014

Kata-kataku Kaku

Entah sudah berapa banyak huruf yang saya hapus karena kata-kata yang terlanjur kaku. Juga tulisan-tulisan yang tak pernah selesai karena tak urung dimulai, meskipun sangat ingin.

Saya terlelap berhari-hari dalam ruang Januari yang lembab. Mungkin Januari hanya ingin merinai Ibu Kota yang gerah dalam sepatu-sepatu pantovelnya, lewat hujan yang kelewat deras.
Saya suka hujan. Tapi saya benci genangan air dan jamur yang melulu ditinggalkannya. Kalau begitu, masih bolehkah saya menyukai hujan?

Sekarang sudah Februari rupanya. Februari yang masih juga hujan karena memang musimnya, tapi orang-orang di stasiun berderap cepat-cepat meninggalkan hujan.
Dan kata-kata saya masih saja kaku, sekaku stiletto hitam dalam etalase Prada.

Kata-kata saya kaku, setidaknya tidak gagu.

0 Kommentarer:

Post a Comment