Shalsa Nabila

Pengagum kata-kata dan pemimpi sepenuhnya.

Sunday 23 December 2012

Malam Pekat


Malam itu pekat dan gelap, seperti mengandung duka. Terlalu gelap, mungkin bulan sudah lupa kepada bumi. Begitu pekat, seperti kopi hitam yang kau minum untuk terus melalui malam.

Aku memang sedang berduka.
Berduka akan tangan, pikiran, dan perasaanku yang tidak bisa menghidupi kata-kata. Aku ingin bisa menghidupi kata-kata, seperti awan dan langit yang terus-terusan menghidupiku.

Aku memang sedih.
Tetapi sedihku memang dibuat untuk itu. 
Untuk apa? Untuk menjadi aku, yang sebenar-benarnya. 

0 Kommentarer:

Post a Comment